SMP NEGERI 26 SURABAYA
  NPP : 357814D1007537
  Instagram : @perpus_smpn26surabaya
  Tik Tok : @lumbungilmu.perpus26sby
  E-mail : perpussmpn262023@gmail.com
  Alamat : SMPN 26 Jl. Banjarsugihan No. 21, Tandes, Surabaya
SEKILAS INFO >
    Belum ada info

Hitung Mundur Hari Pertama Masuk Sekolah 14 Juli 2025 06:20:00

Memuat...

Bumi dan Semesta (1)

Diterbitkan pada: 25 Jun 2025 22:00 WIB Dibaca: 42x

Karya: Salsabila Y.A (Kelas 7J Tahun Pelajaran 2024-2025)


Rabu, 20 Desember 2023.


Alam Semesta adalah segala sesuatu yang ada. Seperti ruang, waktu, materi, dan energi. Lalu sekitar 27% Alam Semesta terdiri dari materi gelap, yang memiliki massa dan gravitasi, tetapi tidak dapat dilihat secara langsung.” Jawabku dalam pertanyaan yang di berikan oleh Bu Luna tentang mata pelajaran hari ini.

“Bagus, Esta, penjelasan kamu sangat rinci. Ibu suka itu, nilai tambahan untukmu. Sini maju kedepan, kasih tunjuk Ibu nama panjang kamu.” Bu Luna memang orang yang sangat baik, ramah, benar-benar beda dari berbagai guru yang selalu ku temui. Haha, terkadang aku berpikir, Bu Luna ini seperti orang yang terlepas dari kehidupan Alam Semesta lain yang isinya orang-orang memiliki hati yang sangat bersih─Aku berjalan kedepan menuju meja Bu Luna.

“Siapa nama panjang kamu, Esta?” Tanya Bu Luna yang tidak pernah ingat nama panjangku meski aku sudah sangat sering diperlakukan seperti ini.

“Semesta Amol Chandrama, Bu.”─Ya, namaku Semesta Amol Chandrama, tapi biasa dipanggil Esta. Aku duduk di bangku kelas 1 SMP saat ini. Aku adalah anak laki-laki. Dan aku anak kedua dari tiga bersaudara. Huh, menjadi anak tengah benar-benar hal yang paling tidak aku sukai.

Bu Luna segera memberi angka di kolom sebelah namaku. “Ya, terima kasih Esta. Kamu bisa duduk kembali, pertahankan ya nak.” Ucap Bu Luna dengan senyumannya yang sangat manis itu.

“Baik Bu. Terima kasih kembali.. Saya permisi..” Aku berjalan kembali menuju bangkuku. Namun, saat berjalan, aku mendengar berbagai teriakan, suara kaki yang berlarian, dan suara bangunan yang runtuh.

“GEMPAAAAAAA!!!” Teman sekelasku berteriak, berlari keluar kelas. Namun, aku benar-benar tidak merasakan apa-apa─Apa ini? Apa yang terjadi?

Aku terus mengamati teman-teman sekelasku dan anak kelas lain berlarian.─Ini benar-benar tidak masuk akal. Jika memang ada gempa, mengapa aku tidak merasakan apa-apa?─Aku berjalan menuju luar ruang kelas. Tidak berlari. Karena entah mengapa, itu benar-benar menjadi pertanyaan yang tidak masuk akal─Mengapa aku tidak merasakan gempa itu? Rasanya seperti mimpi.

Brakkk.

 

***

 

Aku membuka mataku. Melihat sekeliling─Dimana aku? Kenapa aku ada disini? Daerah mana ini? Ini aneh. Aku memang merasakan ada yang menimpaku tadi saat berjalan menuju luar ruang kelas, sehingga aku pingsan dengan kondisi tertindih benda itu. Namun, kenapa saat aku membuka mata, aku berada di tempat yang seperti gurun pasir ini?─Aku melihat sekitar─Tidak-tidak, ini bukan hanya gurun pasir, ini tempat yang sangat aneh. Ada lubang di permukaan. Dan, entahlah, aku tidak bisa menjelaskan. Inti yang bisa ku simpulkan tempat ini sepi, dan hanya ada burung. Sebentar, burung?─Aku melihat hewan-hewan yang berterbangan di langit─Tidak. Ini bukan burung. Aku tidak tahu apa nama hewan berwajah dan berbentuk aneh yang berterbangan itu.


Bersambung...

Kembali

Komentar

Tinggalkan Komentar

    Belum ada komentar yang disetujui untuk cerpen ini.